Mengenal Kolumbarium atau Rumah Abu, Tempat Penyimpanan Abu Jenazah
Kolumbarium adalah tempat penyimpanan abu jenazah berupa susunan kotak abu. Ada beberapa informasi yang perlu Anda pahami tentang ini.
Memilih tempat penyimpanan abu jenazah akan menjadi perbincangan penting dalam keluarga yang baru saja ditinggalkan oleh orang terkasih. Perkembangan zaman memang mendorong terbentuknya budaya dan kebiasaan baru dalam hal memperlakukan jenazah.
Dahulu, ketika seorang meninggal, maka keluarganya akan membeli sebidang tanah makam. Menempatkan jenazah pada peti, kemudian mengebumikan pada tanah tersebut. Namun saat ini, tindakan ini bukanlah satu-satunya pilihan.
Bahkan, sebagian budaya sudah jauh lebih terbiasa untuk melakukan kremasi atau pengabuan, sebagai bentuk penghormatan terakhir. Lalu, kemana Anda dapat menyimpan abu tersebut?
Mengenal Apa Itu Kolumbarium atau Rumah Abu dan Sejarahnya
Istilah kolumbarium merujuk pada rumah abu. Rumah abu ini adalah bangunan yang memiliki banyak laci atau lemari untuk tempat menyimpan abu jenazah. Tradisi penyimpanan abu jenazah ini sudah berlangsung cukup lama.
Sejarah mencatat, kebudayaan ini bermula dari masyarakat yang kesulitan untuk menyediakan tempat peristirahatan terakhir bagi kerabatnya yang meninggal.
Sedangkan budaya kremasi sendiri berasal dari masyarakat beragama Budha dan Hindu. Inilah sebabnya, dahulu cukup banyak masyarakat yang kemudian menyimpan abu di klenteng atau rumah ibadah.
Kebiasaan ini kemudian berkembang dan diadaptasi oleh sebagian masyarakat beragama Kristen dan Katolik. Penyimpanan abu juga sudah tidak di klenteng, melainkan bangunan khusus yang memang dibuat untuk fasilitas penyimpanan abu kremasi.
Pertimbangan Memilih Tempat Penyimpanan Abu Jenazah
Tempat penyimpanan abu adalah bentuk penghormatan terakhir dari keluarga pada orang terkasih. Oleh sebab itu, Anda tentu perlu memiliki beberapa informasi dan pertimbangan sebelum memilih kolumbarium yang tepat, seperti:
1. Jumlah Kolumbarium
Informasi pertama yang perlu Anda dan keluarga kumpulkan adalah berapa jumlah kolumbarium yang ada di kota Anda. Menyusun daftar akan membuat Anda memiliki beberapa pilihan sebelum mengambil keputusan.
Setiap tempat tentu memiliki keunggulan fasilitas masing-masing. Informasi-informasi tersebut tentu menjadi bahan pertimbangan ketika melakukan pemilihan.
Selain itu, Anda juga dapat mempertimbangan jumlah lemari atau laci dalam kolumbarium tersebut. Hal ini dapat menjadi pertimbangan, apakah kedepannya masih ada anggota keluarga yang ingin disemayamkan di tempat tersebut. Ketersediaan jumlah lemari yang banyak tentu menjadi keunggulan tersendiri.
2. Bangunan
Pertimbangan kedua adalah seperti apa bangunan kolumbarium tersebut. Contoh keunggulannya adalah adanya pilar-pilar yang menopang bangunan. Keunggulan ini tentu dapat membuat Anda yakin, bahwa bangunan tersebut akan kokoh hingga waktu yang cukup lama.
Selain itu, Anda dan keluarga dapat mempertimbangkan tentang arsitektur bangunan. Setiap tempat penyimpanan jenazah pasti menganut pola arsitektur tertentu. Anda dan keluarga dapat menyesuaian hal ini dengan preferensi pribadi.
Sebab, tentu ada aliran arsitektur tertentu yang membuat Anda dan keluarga merasa lebih nyaman. Anda juga dapat mempertimbangkan hal lain. Misalnya, apakah bangunan tersebut juga memiliki fasilitas rumah duka untuk proses peribadatan.
3. Fasilitas Kotak Abu
Informasi ketiga yang perlu Anda dan keluarga ketahui adalah rincian fasilitas kotak abu. Kotak abu adalah celah berbentuk kotak tempat dimana guci berisi abu kremasi akan diletakkan.
Celah tersebut dapat terbuat dari kayu yang menyerupai lemari-lemari besar. Kemungkinan lain, penyedia fasilitas akan membangunnya dari batu granit atau jenis lain yang lebih premium.
Ukuran kotak abu terkecil umumnya adalah 30 cm x 30 cm, yang hanya cukup untuk 1 guci. Beberapa penyedia juga mungkin menyediakan ukuran yang lebih besar untuk dapat menyimpan beberapa guci abu dalam satu kotak.
Dengan demikian, Anda perlu mempertimbangkan guci abu siapa saja yang akan disimpan pada kotak tersebut. Sehingga, Anda dan keluarga akan memilih ukuran yang tepat sesuai kebutuhan.
4. Pilihan Tingkat pada Penyimpanan Abu Jenazah
Kolumbarium terdiri dari baris-baris kotak abu yang sangat banyak. Sebab itu, akan ada cukup banyak tingkat pada baris kotak abu. Ketika akan menggunakan fasilitas penyimpanan, Anda akan memilih tingkat yang sesuai dengan preferensi Anda.
Secara umum, penyedia tempat penyimpanan akan membagi baris ke dalam tiga kategori. Pertama adalah kategori Eye Level. Ini adalah baris kotak abu yang kira-kira setinggi mata orang dewasa.
Kedua adalah Heart Level. Kotak abu pada level ini adalah setinggi dada atau jantung orang dewasa. Sedangkan yang terakhir adalah Low Level, yang merujuk pada kotak abu pada baris yang lebih rendah.
Pemilihan tingkat baris ini biasanya tidak hanya berdasar preferensi pribadi pihak keluarga, namun juga berdasar harga yang ditetapkan oleh penyedia fasilitas.
5. Harga Kotak Abu
Informasi berikutnya yang patut menjadi bahan pertimbangan adalah harga kotak abu. Seperti pada pembahasan sebelumnya, bahwa tingkat kotak abu akan menentukan biaya yang Anda dan keluarga perlu persiapkan.
Harga kotak abu tentu sangat bervariasi. Selain tingkat harga, lokasi kolumbarium juga akan sangat menentukan. Sebagai contoh, kolumbarium yang berada pada Kota Jakarta dan sekitarnya akan memiliki harga yang berbeda dengan kota lain.
6. Lokasi Rumah Penyimpanan Abu Jenazah
Pertimbangan berikutnya adalah lokasi kolumbarium tersebut serta bagaimana akses menuju tempat tersebut. Keluarga biasanya akan memilih lokasi yang mudah untuk dijangkau dari tempat tinggal.
Sebab, keterjangkauan ini akan memudahkan bagi keluarga untuk berkunjung. Selain itu, akses kedekatan dengan pintu tol juga biasanya menjadi petimbangan penting.
Mari Menyediakan Tempat Terbaik untuk yang Terkasih!
Kolumbarium adalah bangunan yang menyediakan fasilitas untuk menyimpan abu kremasi dari orang yang sudah meninggal. Masyarakat dari budaya tertentu memanfaatkan fasilitas ini untuk memberikan penghormatan terakhir untuk orang terkasih.
Karena menyediakan berbagai Paket Jasa Pemakaman dan Kremasi. Layanan yang Kamboja tawarkan mulai dari pengurusan jenazah dengan tata cara kremasi. Dilakukan oleh rumah abu (krematorium) dengan tata cara, dan layanan yang disesuaikan dengan anggaran. Ada pula pelarungan di daerah DKI Jakarta atau disediakan guci penyimpanan abu premium. Hubungi kontak Kamboja untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap dan berdiskusi dengan salah satu tim Kamboja.
FAQ
Berapa lama proses kremasi hingga jenazah menjadi abu?
Secara umum akan membutuhkan waktu sekitar 1,5 hingga 3 jam.
Dimana masyarakat menyimpan abu orang yang sudah meninggal?
Rumah abu, istilah lainnya adalah kolumbarium.
Apa tujuan kremasi orang yang sudah meninggal dilakukan?
Masyarakat yang melakukan hal ini percaya bahwa orang yang sudah meninggal akan kembali pada Yang Kuasa. Sedangkan proses kremasi adalah bentuk penyempurnaan untuk hal tersebut.
Apa nama tempat untuk melakukan kremasi jenazah?
Krematorium.